Mutiara di Pelupuk Mata Depok, 02 Februari 2018 Senja yang indah, ketika mentari mulai kembali ke peraduannya. Semburat jingga menghiasi langit sore itu, bak lukisan tangan Tuhan yang indah memesona. Angin sepoi-sepoi meniup halus dedaunan pohon di halaman Rumah Gemilang Indonesia. Embusan udaranya sejuk menyusup melalui rongga hidung dan mengalirkannya ke seluruh tubuh melalui si merah darah. Maka, nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan? Seindah sore itu, kami mengikuti semua rangkaian kegiatan harian dengan penuh semangat. Pukul 17.45, aku bersama santri yang lain bersiap di mushola menanti panggilan Illahi Rabbi yang selalu indah ketika dikumandangkan. Ayat-ayat suci bergema ketika dilantunkan oleh lisan-lisan yang selalu merindukan Sang Maha Pencipta. Ketika diresapi, maknanya semakin meluruh dalam jiwa. Pukul 18.15, panggilan Illahi Rabbi mulai menggema. Ada perasaan yang tak dapat kuungkapkan manakala adzan itu berkumandang. Indah nian rasanya. Ketika suara a
Hanya untuk Cinta yang Mencintai-Nya
Komentar
Posting Komentar